Namaku
Shaskia Dwi Lestari, lahir di Jakarta, 24 Maret 1997. Aku adalah anak kedua
dari dua bersaudara, buah dari pasangan H. Dul Halim dan Hj. Maisaroh. Cia dan
Kia adalah panggilan akrabku. Aku terlahir dari keluarga yang sederhana. Ayahku
seorang wiraswasta dan ibuku adalah seorang ibu rumah tangga. Makanan
kesukaanku ialah ayam goreng. Hobiku membaca dan bermain sepeda. Setiap minggu
aku berlangganan majalah Bobo. Aku membaca majalah pada siang hari setelah
pulang sekolah. Sore harinya aku mengaji TPA di masjid dekat rumahku. Sejak
kecil ayah selalu menasihatiku agar rajin beribadah, bersikap jujur dan baik
terhadap sesama.
Ketika
berumur 4 tahun, aku bersekolah di TK Annisa dekat rumahku. Jarak dari rumahku
ke sekolah hanya dapat ditempuh dalam waktu 5 menit. Setiap hari aku diantar
oleh pengasuhku, Mba Yuli ke sekolah. Pada umur 4 tahun, aku duduk di kelas TK
A. Setahun kemudian, aku duduk di kelas TK B. Masa-masa TK B adalah masa dimana
aku dapat beradaptasi dengan baik. Aku memiliki seorang sahabat bernama Intan.
Hingga sekarang, aku dan Intan masih berhubungan baik. Di TK B pula aku
mendapat juara 1 dengan nilai terbaik. Memori pada masa TK pun masih kuingat
sampai sekarang. Tahun 2003, aku lulus dari TK B pada usia 6 tahun.
Setelah
lulus dari TK A dan B, aku melanjutkan sekolah ke Madrasah Ibtidaiyah Negeri 8
(MIN 8) Srengseng Sawah, Jakarta. Letaknya cukup jauh dari rumahku. Setiap hari
aku diantar tetanggaku yang menyewakan jasa ojek langganan. Aku bersekolah
mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB. Mata pelajaran favoritku
ketika bersekolah di MIN 8 adalah bahasa Arab dan SKI (Sejarah Kebudayaan
Islam) serta guru favorit selama aku di madrasah adalah Ibu Mas’ulah (mata
pelajaran Alqur’an & Hadist) dan Bapak Ari (mata pelajaran IPA). Hari-hariku
di madrasah 90% menyenangkan. Tidak menyenangkannya hanya 10%, salah satunya
aku pernah dihukum satu kali karena tidak mengerjakan sholat Dzuhur. Di
sekolahku menerapkan sistem “buku sholat”, yaitu semua muridnya setiap hari
harus laporan ke wali kelas bahwa mereka mengerjakan sholat pada waktu yang
tepat. Jika tidak sholat atau berbohong, maka akan mendapat hukuman sholat di depan
kelas. Aku bersyukur pernah mendapat hukuman itu, karena bisa menjadi pelajaran
yang sangat berharga untukku sampai sekarang. Kehidupan sosialku di sekolah
juga sangat baik. Aku memiliki banyak teman baik dan sampai sekarang aku hampir
mengingat semua nama teman-temanku. Tahun 2009, aku lulus dari MIN 8.
Pada
pertengahan tahun 2009, aku masuk ke SMPN 254 Jakarta. Letaknya sangat dekat
dari rumahku dan cukup ditempuh dengan berjalan kaki. Setiap hari aku berjalan
kaki ke sekolah bersama teman-temanku. Kebetulan, rumah aku dan teman-teman
berdekatan. Jajanan favorit semasa SMP-ku ialah ayam goreng tepung buatan Mang
Ujang dan nasi goreng Bude Yati. Saat SMP aku mengikuti ekskul paskibra dan
paduan suara. Di ekskul paskibra, aku pernah meraih juara harapan dua dan
formasi terbaik tingkat SMP se-kecematan. Sedangkan dalam ekskul paduan suara
aku mengikuti event-event yang diadakan sekolah dan berbagai macam
lomba. Dari kedua ekskul itu aku bisa memiliki beberapa sahabat dekat. Aku juga
mulai aktif dalam kegiatan OSIS di SMP.
Tahun
2012, aku lulus dari SMP dan masuk ke SMA Kemala Bhayangkari 1 Jakarta.
Letaknya jauh dari rumahku dan harus ditempuh menggunakan angkutan umum atau
kendaraan pribadi. Perjalanannya dapat memakan waktu 30 menit. Di SMA, aku
mengikuti ekskul yang sama ketika di SMP, yaitu paskibra. Rohani islam dan OSIS
juga menjadi pilihanku saat itu. Karena salah satu hobiku adalah menyanyi, maka
di rohani islam aku mengikuti kegiatan marawis dan bertindak sebagai vokalis.
Makanan-makanan di SMA-ku sangat bervariasi. Salah satu favoritku adalah bakso
“batman” dan mie ayam “bewok”. Guru-gurunya juga sangat baik dan ramah. Mata
pelajaran kesukaan selama di SMA adalah kimia dan bahasa mandarin. Tahun 2015,
aku lulus dari SMA Kemala Bhayangkari 1.
Pada
tahun 2015 pula menjadi awal aku memasuki dunia perkuliahan. Ini pertama
kalinya aku menyandang title sebagai
mahasiswa, setelah 12 tahun hanya menyandang title sebagai siswa. Sebelum memasuki kampusku yang sekarang ini,
aku pernah mendaftar di perguruan tinggi negeri dengan jurusan kedokteran.
Karena cita-citaku sedari kecil ialah menjadi dokter. Namun, karena persyaratan
nilai belum mencukupi, maka aku gagal dalam test
fakultas kedokteran. Setelah itu, aku mencoba daftar ke politeknik kesehatan
dengan jurusan gizi. Namun, lagi-lagi aku tidak lolos karena persyaratan
fisikku tidak terpenuhi. Kemudian aku mulai mencari jurusan-jurusan yang masih
berhubungan dengan kesehatan. Pilihanku jatuh ke jurusan psikologi. Karena yang
aku tahu pada saat itu jurusan psikologi adalah jurusan yang bisa mengatasi
gangguan masalah kejiwaan atau kesehatan jiwa. Setelah aku menemukan jurusan
yang tepat, aku mencari kampus yang kira-kira jurusan psikologinya bagus. Hal
itu sangat menegangkan karena aku takut tidak akan bisa kuliah di tahun ini.
Tapi, Allah berkata lain. Ketika aku pasrah, Allah menunjukkan sinyal-sinyal
jawaban atas doaku selama satu bulan ini. Akhirnya, aku memilih dan bisa masuk
di kampus Universitas Gunadarma untuk tempat belajar selama empat tahun
kedepan.
Tahun
pertama aku kuliah di Universitas Gunadarma sangat menyenangkan. Aku mengikuti
ospek untuk pertama kalinya di kampus H Gunadarma, Kelapa Dua, Depok. Dua hari
setelah ospek, aku aktif mengikuti perkuliahan di kelas hingga aku naik ke
tingkat selanjutnya. Saat ini aku sedang menduduki tingkat 3 (semester lima).
Setiap kenaikan tingkat aku sangat bersemangat. Karena aku semakin mengenal
dunia psikologi secara mendalam di kampus ini. Selain akreditasinya A, kampus
Gunadarma juga memfasilitasi lab psikologi yang bisa digunakan untuk praktikum
setiap minggunya. Hal ini sangat aku sukai karena aku merupakan tipe orang yang
belajar harus disertai dengan praktek. Dari lab psikologi pula, aku memiliki
cita-cita baru yaitu menjadi asisten lab. Persyaratan untuk menjadi asisten lab
salah satunya ialah mahasiswa aktif semester enam. Maka dari itu, aku akan
mencoba mendaftar sebagai calon asisten lab di semester berikutnya. Aku
bersyukur telah masuk di Universitas Gunadarma ini, banyak
pengalaman-pengalaman berharga yang aku dapat disini serta lingkungan yang
baik. Semoga aku dapat menyelesaikan pendidikan S1 yang aku jalani saat ini dan
bisa lulus dengan nilai memuaskan. Aamiin.
No comments:
Post a Comment