Friday, October 6, 2017

Jurnal Pribadi



Namaku Shaskia Dwi Lestari, lahir di Jakarta, 24 Maret 1997. Aku adalah anak kedua dari dua bersaudara, buah dari pasangan H. Dul Halim dan Hj. Maisaroh. Cia dan Kia adalah panggilan akrabku. Aku terlahir dari keluarga yang sederhana. Ayahku seorang wiraswasta dan ibuku adalah seorang ibu rumah tangga. Makanan kesukaanku ialah ayam goreng. Hobiku membaca dan bermain sepeda. Setiap minggu aku berlangganan majalah Bobo. Aku membaca majalah pada siang hari setelah pulang sekolah. Sore harinya aku mengaji TPA di masjid dekat rumahku. Sejak kecil ayah selalu menasihatiku agar rajin beribadah, bersikap jujur dan baik terhadap sesama.
Ketika berumur 4 tahun, aku bersekolah di TK Annisa dekat rumahku. Jarak dari rumahku ke sekolah hanya dapat ditempuh dalam waktu 5 menit. Setiap hari aku diantar oleh pengasuhku, Mba Yuli ke sekolah. Pada umur 4 tahun, aku duduk di kelas TK A. Setahun kemudian, aku duduk di kelas TK B. Masa-masa TK B adalah masa dimana aku dapat beradaptasi dengan baik. Aku memiliki seorang sahabat bernama Intan. Hingga sekarang, aku dan Intan masih berhubungan baik. Di TK B pula aku mendapat juara 1 dengan nilai terbaik. Memori pada masa TK pun masih kuingat sampai sekarang. Tahun 2003, aku lulus dari TK B pada usia 6 tahun.
Setelah lulus dari TK A dan B, aku melanjutkan sekolah ke Madrasah Ibtidaiyah Negeri 8 (MIN 8) Srengseng Sawah, Jakarta. Letaknya cukup jauh dari rumahku. Setiap hari aku diantar tetanggaku yang menyewakan jasa ojek langganan. Aku bersekolah mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB. Mata pelajaran favoritku ketika bersekolah di MIN 8 adalah bahasa Arab dan SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) serta guru favorit selama aku di madrasah adalah Ibu Mas’ulah (mata pelajaran Alqur’an & Hadist) dan Bapak Ari (mata pelajaran IPA). Hari-hariku di madrasah 90% menyenangkan. Tidak menyenangkannya hanya 10%, salah satunya aku pernah dihukum satu kali karena tidak mengerjakan sholat Dzuhur. Di sekolahku menerapkan sistem “buku sholat”, yaitu semua muridnya setiap hari harus laporan ke wali kelas bahwa mereka mengerjakan sholat pada waktu yang tepat. Jika tidak sholat atau berbohong, maka akan mendapat hukuman sholat di depan kelas. Aku bersyukur pernah mendapat hukuman itu, karena bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga untukku sampai sekarang. Kehidupan sosialku di sekolah juga sangat baik. Aku memiliki banyak teman baik dan sampai sekarang aku hampir mengingat semua nama teman-temanku. Tahun 2009, aku lulus dari MIN 8.
Pada pertengahan tahun 2009, aku masuk ke SMPN 254 Jakarta. Letaknya sangat dekat dari rumahku dan cukup ditempuh dengan berjalan kaki. Setiap hari aku berjalan kaki ke sekolah bersama teman-temanku. Kebetulan, rumah aku dan teman-teman berdekatan. Jajanan favorit semasa SMP-ku ialah ayam goreng tepung buatan Mang Ujang dan nasi goreng Bude Yati. Saat SMP aku mengikuti ekskul paskibra dan paduan suara. Di ekskul paskibra, aku pernah meraih juara harapan dua dan formasi terbaik tingkat SMP se-kecematan. Sedangkan dalam ekskul paduan suara aku mengikuti event-event yang diadakan sekolah dan berbagai macam lomba. Dari kedua ekskul itu aku bisa memiliki beberapa sahabat dekat. Aku juga mulai aktif dalam kegiatan OSIS di SMP.
Tahun 2012, aku lulus dari SMP dan masuk ke SMA Kemala Bhayangkari 1 Jakarta. Letaknya jauh dari rumahku dan harus ditempuh menggunakan angkutan umum atau kendaraan pribadi. Perjalanannya dapat memakan waktu 30 menit. Di SMA, aku mengikuti ekskul yang sama ketika di SMP, yaitu paskibra. Rohani islam dan OSIS juga menjadi pilihanku saat itu. Karena salah satu hobiku adalah menyanyi, maka di rohani islam aku mengikuti kegiatan marawis dan bertindak sebagai vokalis. Makanan-makanan di SMA-ku sangat bervariasi. Salah satu favoritku adalah bakso “batman” dan mie ayam “bewok”. Guru-gurunya juga sangat baik dan ramah. Mata pelajaran kesukaan selama di SMA adalah kimia dan bahasa mandarin. Tahun 2015, aku lulus dari SMA Kemala Bhayangkari 1.
Pada tahun 2015 pula menjadi awal aku memasuki dunia perkuliahan. Ini pertama kalinya aku menyandang title sebagai mahasiswa, setelah 12 tahun hanya menyandang title sebagai siswa. Sebelum memasuki kampusku yang sekarang ini, aku pernah mendaftar di perguruan tinggi negeri dengan jurusan kedokteran. Karena cita-citaku sedari kecil ialah menjadi dokter. Namun, karena persyaratan nilai belum mencukupi, maka aku gagal dalam test fakultas kedokteran. Setelah itu, aku mencoba daftar ke politeknik kesehatan dengan jurusan gizi. Namun, lagi-lagi aku tidak lolos karena persyaratan fisikku tidak terpenuhi. Kemudian aku mulai mencari jurusan-jurusan yang masih berhubungan dengan kesehatan. Pilihanku jatuh ke jurusan psikologi. Karena yang aku tahu pada saat itu jurusan psikologi adalah jurusan yang bisa mengatasi gangguan masalah kejiwaan atau kesehatan jiwa. Setelah aku menemukan jurusan yang tepat, aku mencari kampus yang kira-kira jurusan psikologinya bagus. Hal itu sangat menegangkan karena aku takut tidak akan bisa kuliah di tahun ini. Tapi, Allah berkata lain. Ketika aku pasrah, Allah menunjukkan sinyal-sinyal jawaban atas doaku selama satu bulan ini. Akhirnya, aku memilih dan bisa masuk di kampus Universitas Gunadarma untuk tempat belajar selama empat tahun kedepan.
Tahun pertama aku kuliah di Universitas Gunadarma sangat menyenangkan. Aku mengikuti ospek untuk pertama kalinya di kampus H Gunadarma, Kelapa Dua, Depok. Dua hari setelah ospek, aku aktif mengikuti perkuliahan di kelas hingga aku naik ke tingkat selanjutnya. Saat ini aku sedang menduduki tingkat 3 (semester lima). Setiap kenaikan tingkat aku sangat bersemangat. Karena aku semakin mengenal dunia psikologi secara mendalam di kampus ini. Selain akreditasinya A, kampus Gunadarma juga memfasilitasi lab psikologi yang bisa digunakan untuk praktikum setiap minggunya. Hal ini sangat aku sukai karena aku merupakan tipe orang yang belajar harus disertai dengan praktek. Dari lab psikologi pula, aku memiliki cita-cita baru yaitu menjadi asisten lab. Persyaratan untuk menjadi asisten lab salah satunya ialah mahasiswa aktif semester enam. Maka dari itu, aku akan mencoba mendaftar sebagai calon asisten lab di semester berikutnya. Aku bersyukur telah masuk di Universitas Gunadarma ini, banyak pengalaman-pengalaman berharga yang aku dapat disini serta lingkungan yang baik. Semoga aku dapat menyelesaikan pendidikan S1 yang aku jalani saat ini dan bisa lulus dengan nilai memuaskan. Aamiin.

No comments:

Post a Comment